Lun, dicariin tuh sama rendy..” teriak jerry mengejutkanku. Aku menoleh pada jerry. “dimana rendy?” tanyaku. “tuh di taman sekolah” jawab jerry. Aku pun bergegas menuju ke taman sekolah. Rendy adalah pacarku yang juga sekelas denganku. “Ren.. kata jerry kamu nyari aku ya..? ada apa ren?” tanyaku bingung. “Lun.. aku gak tau gimana jelasin ke kamu. Lun, seminggu lagi aku akan dipindahkan ke Australia. Ayahku dapat tugas disana. Meskipun hanya sementara tetapi kemungkinan aku akan lanjut sekolah disana untuk sementara waktu juga.” Jawab rendy dengan gelisah. Aku hanya diam mendengarnya. Aku tak sanggup berkata-kata. Tanpa terasa aku meneteskan air mata. Aku tak bisa membayangkan gimana kesepian tanpa rendy. “Lun.. kamu kok nangis sih.. jangan nangis.. aku mohon. Aku janji meskipun telah sampai disana nanti, aku tetap akan menghubungimu melalui email. Hanya saja kita tidak akan bertemu untuk sementara. Dengan kata lain kita pacaran jarak jauh” katanya sambil mengusap air mataku. Aku terdiam sejenak lalu berkata “ janji ya.. aku sayang banget sama kamu ren..” “ya.. aku janji.. aku juga sayang banget sama kamu” jawab rendy sambil memelukku sejenak. Teng… Teng… Teng.. Teng... Bel pun telah berbunyi. Aku dan rendy bergegas masuk kelas. Aku duduk disebelahnya. Selama pelajaran berlangsung aku hanya diam sedangkan rendy sibuk melihatku. Mungkin karna dia tahu aku sedang memikirkannya. Akhirnya lonceng menandakan pulang pun berbunyi. Aku diantar pulang oleh rendy seperti biasanya. Di dalam perjalanan pulang, Rendy sibuk menghiburku sambil mengemudi mobil. Tetapi aku pun hanya diam. Aku sedih memikirkan waktu singkat yang tinggal seminggu lagi, aku takut aku tak sanggup pisah dengan nya.
Walaupun aku tahu ini hanya sementara tetapi tetap saja kami pacaran jarak jauh. “Lun.. Lun…” panggil rendy membuyarkan lamunanku. “kamu kenapa Lun..? jangan sedih lagi ya.. kita kan gak pisah selamanya. Hanya sementara kok” rendy terus berusaha menghiburku. “iya sementara.. tapi sampai kapan ren..?” tanyaku cemas. “aku juga sendiri belum tahu sampai kapan. Itu semua tergantung ayahku lun.” Jawab rendy dengan lesuh.. aku hanya diam mendengar jawabannya. Hingga sampai dirumah, aku pun langsung turun dari mobil nya tanpa berkata-kata. Aku langsung bergegas masuk ke kamarku. Aku menangis karena tak sanggup menahan kesedihanku. Tiba-tiba mama masuk ke kamarku. Mama terkejut dan berusaha menghiburku. Mama bertanya apa yang terjadi tetapi aku pun tak menjawabnya. “ya sudah kalo kamu tidak mau cerita.. mama tinggal dulu ya… kamu jangan nangis lagi ya. Kalo ada masalah, hadapi dengan sabar ya..” kata mama. mama pun berlalu dari hadapanku. Hari berganti hari aku dan rendy beraktivitas seperti biasanya. Akhirnya hari keberangkatan rendy pun tiba. “ren.. jangan pergi ren..” aku memohon padanya. “Luna sayang.. aku harus pergi.. kamu jangan sedih lagi ya.. aku akan sering-sering mengirimi kamu email kok. Aku pergi dulu ya” kata rendy sambil memelukku. Aku hanya mengangguk sambil menangis. Rendy pun segera berangkat karna takut telat dan dia pun berlalu dari hadapanku. Akhirnya hari-hari tanpa rendy pun dimulai. Setelah pulang sekolah aku pun langsung menuju di depan komputer untuk mengecek email. Tapi tak ada satu pun email yang masuk dari rendy. Hal itu membuat aku sangat sedih. Tetapi aku berusaha tegar dan bersabar. Mungkin dia belum sempat pikirku. Untuk menghibur diri sendiri aku pun membuka televisi. Tanpa kusadari airmataku menetes terus menerus. Mama tiba-tiba datang menghampiriku. “kamu kenapa lagi nak..?” Tanya mama. aku terus menangis dan memeluk mama. “Rendy ma.. rendy…” “rendy kenapa…?” Tanya mama. sambil menunjuk televisi aku berkata “ itu ma…. Pesawat yang ditumpangi rendy kecelakaan dan tidak ada satu orangpun yang selamat ma…” “inailahi wainailahi rojiun.. sabar nak.. Tuhan sedang menguji kamu..” kata mama. aku terus menangis dan terus menangis. Tiba-tiba aku pusing. Aku terjatuh dan aku tak tahu apa-apa lagi. Begitu kubuka mata terlihat jerry sedang disampingku. “Lun.. syukurlah kamu sudah sadar” kata jerry. “ aku dimana nih.. apa yang terjadi padaku jer..?” tanyaku bingung. “ kamu sedang di rumah sakit Lun.. kamu tak sadarkan diri selama 3 hari dan aku sangat khawatir Lun… kamu pingsan setelah tahu bahwa rendy kecelakaan” jawab jerry dengan cemas. Aku pun teringat akan hal itu lagi. Aku sangat terpukul akan hal itu. Aku berusaha tegar menghadapi semua itu. Mungkin mama benar bahwa Tuhan sedang mengujiku. Aku pun telah pulih dan menjalani aktivitasku seperti biasanya. Hari demi hari, bulan demi bulan kujalani semua itu tanpa rendy lagi. Rendy telah meninggalkanku untuk selamanya. Kini hanya ada jerry yang selalu menghiburku dan selalu disampingku. Ntah mengapa aku merasa bahwa kebaikan jerry sangat tulus padaku. Dia begitu perhatian kepadaku. Aku sangat beryukur mempunyai teman sebaik jerry. Tanpa terasa 2 tahun telah berlalu dan aku pun telah lulus SMA. “Lun.. ntar malam kamu ada acara gak..? boleh gak aku ngajak kamu dinner bareng..?” Tanya jerry padaku. “hmm.. gimana ya..? boleh deh klo gitu. Lagian aku juga boring banget.” Jawabku tersenyum. Malam yang dinanti pun telah tiba. Jerry menjemputku. Kami dinner di sebuah cafe yang cukup mewah. Mungkin bagi jerry itu biasa karna dia juga bisa termasuk dari keluarga yang berada. Kami berbincang- bincang sambil bercanda. Di tengah perbincangan jerry memotong pembicaraanku. Tiba-tiba jerry memegang tanganku. Hal itu membuatku sangat terkejut. “Lun.. lupakanlah masa lalumu. Bukalah lembaran baru. Ikhlaskan kepergian rendy..” “tapi jer…” jawabku.. “Lun.. selama 2 tahun ini aku selalu berusaha menghiburmu. Asal kamu tahu Lun, aku tak sanggup melihatmu terus-terusan sedih. Lun, dari pertama aku kenal kamu, aku sudah suka banget sama kamu lun. Hanya saja aku tidak berani ungkapin karna aku tahu rendy sangat sayang sama kamu tapi kini rendy telah pergi meninggalkan kita Lun.” Aku terkejut mendengar pernyataan dari jerry. Aku meneteskan airmata. Tidak kusangka selama ini jerry begitu tulus padaku. Bahkan dia sampai mengorbankan perasaannya sendiri demi persahabatannya dengan rendy. “Lun.. aku sayang banget sama kamu.. meskipun aku tidak sebaik rendy tetapi aku janji akan selalu menjagamu, aku akan selalu bersamamu dan aku janji akan bahagiain kamu.. Lun.. maukah kamu jadi pacarku?” kata jerry sambil menatapku Aku pun berpikir sejenak dan aku mengangguk sambil menjawab “iya.. aku mau jadi pacar kamu.. makasih ya jer dengan ketulusanmu selama ini buatku..” Kini hari-hariku telah terhibur bersama Jerry dan kesedihanku pun telah terlupakan……
dari:rommy sigit syaputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar